Jumat, 30 November 2018

MATERI 3 - Perencanaan dan Pengembangan Karier


Karier merupakan perwujudan diri yang bermakna melalui serangkaian aktivitas dan mencakup seluruh aspek kehidupan yang terwujud karena adanya kekuatan inner person. Menurut Sofyandi perencanaan karier adalah proses dimana individu karyawan mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan kariernya.

Tahap Perjalanan Karier
·         ≤ 15 tahun : tahap pertumbuhan
·         15-24 tahun : tahap penjajakan
·         25-44 tahun : tahap pemantapan
·         45-65 tahun : tahap pemeliharaan
·         ≥ 66 tahun : tahap kemunduran
Pengembangan Karier
Pengembangan karier adalah usaha pribadi karyawan untuk melaksanakan rencana kariernya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja, serta pengalaman kerja. Pihak-pihak yang berperan dalam pengembangan karier adalah karyawan dan pengusahan (organisasi).

Pengembangan Karier Secara Individual
Terdapat beberapa kegiatan pengembangan karier secara individual, yaitu prestasi kerja, exposure, permintaan berhenti, kesetiaan pada organisasi, mentor dan sponsor, serta kesempatan untuk berkembang.

Pengembangan Karier Secara Organisasional
Terdapat beberapa kegiatan pengembangan karier secara organisasional, yaitu dengan program-program pelatihan, dan kursus-kursus pengembangan karier.

Ruang Lingkup Perencanaan Karier
Menurut Martoyo & Samsudin, ruang lingkup perencanaan karier mencakup 2 hal yaitu
1.      Perencanaan jabatan dan pangkat karyawan
2.      Perencanaan tujuan organisasi atau perusahaan.

Manfaat Perencanaan Karier
Menurut Sinambela (2016:264- 265) bahwa terdapat lima manfaat atau keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya perncanaan karier yang ditetapkan organisasi, yaitu:
1.      Membantu pengembangan SDM dalam organisasi dengan mencatat berbagai informasi terkait kemampuan dan prestasi pegawai sehingga bisa digunakan secara objektif untuk keputusan mempromosikan pegawai yang berprestasi.
2.      Mendorong loyalitas dan komitmen pegawai pada organisasi dan memperkecil ketidakpuasan yang berujung pada keluarnya pegawai dari organisasi.
3.      Pegawai mengoptomalisasikan kemampuannya karena yakin bahwa kariernya di organisasi tersebut akan berjalan baik.
4.      Pegawai akan yakin dapat bertumbuh dan berkembang dalam organisasi tersebut. Pegawai akan puas terhadap organisasi dan tentu saja akan termotivasi dalam bekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar