Rabu, 09 November 2016

Ekonomi Koperasi (2) - Perbedaan Laporan Keuangan Koperasi dan Laporan Keuangan Perusahaan Konvensional


Laporan Keuangan Koperasi
Laporan Keuangan Perusahaan Konvensional
Neraca
Neraca
Perhitungan Hasil Usaha
Laporan Laba Rugi
Laporan Arus Kas
Laporan Perubahan Modal
Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Laporan Arus Kas
Catatan Atas Laporan Keuangan



          A. Pengertian Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan akuntansi memiliki fungsi menyajikan informasi keuangan kepada anggota. Dengan laporan tersebut anggota dapat melihat sejauh mana kinerja manajemen koperasi dalam mendapatkan keuntungan.
Laporan keuangan koperasi bertujuan untuk mengkalkulasi sisa hasil usaha, mengawasi asset milik koperasi untuk menghindari penyalahgunaan dan kecurangan, memeberikan informasi mengenai ha katas individu yang memiliki kepentingan dengan koperasi, dan digunakan sebgai ndasar dalam rangka pengambilan keputusan.
Bentuk dan format laporan keuangan koperasi telah diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 27 tentang Akuntansi Perkoperasian (Revisi 1998), sebagai berikut :
1.      Neraca
·         Aktiva : pada koperasi aktiva tidak diakui milik koperasi, dan tidak dapat dijual untuk menutupi kerugian koperasi, tetapi seluruh kekayaan atau aktiva diakui sebagai kekayaan bersama para anggotanya.
·         Kewajiban : Kewajiban di koperasi berbentuk suatu simpanan dari anggota koperasi yang tidak berkarakteristik sebagai ekuitas, simpanan ini diakui sebagai kewajiban jangka pendek ataupun jangka panjang sesuai dengan tanggal jatuh temponya dan juga sesuai dengan nominalnya.
·         Ekuitas : ekuitas dalam koperasi merupakan simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan lain dari anggota koperasi yang diakui sebagai ekuitas.
2.      Perhitungan Hasil Usaha
Perhitungan hasil usaha dalam koperasi memiliki sedikit ada kemiripan dangan Laporan Laba/Rugi dalam perusahaan, yaitu sama-sama menghitung hasil usaha berupa keuntungan dan kerugiannya.
3.      Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, dan saldo akhir kas pada periode tertentu.
4.      Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu. Laporan tersebut mencakup 4 unsur yaitu :
·         Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama.
·         Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama.
·         Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.
·         Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.
5.      Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan berisi tentang :
·         Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan tansaksi koperasi dengan anggota dan non-anggota, kebijakan akuntansi tentang aktiva tetap, penilaian persediaan, piutang, dan lain-lain, dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan non-anggota.
·         Pengungkapan informasi lain seperti kegiatan atau pelayanan utama koperasi kepada anggota baik yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga maupun dalam praktek, atau yang telah dicapai oleh koperasi, ikatan koperasi dalam pengembangan sumber daya dan mempromosikan usaha ekonomi anggota, pendidikan dan pelatihan perkoperasian dan sebagainya. 

Contoh Laporan Keuangan Koperasi



            B. Laporan Keuangan Perusahaan Konvensional
Laporan keuangan konvensional secara umum adalah suatu metode mengolah informasi keuangan dan menyajikannya agar dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan terhadap hasil laporan tersebut. Akuntansi model konvensional ini bisa dibilang adalah sistem akuntanni yang paling banyak digunakan oleh masyarakat umum. Laporan keuangan konvensional pada dasarnya adalah sama-sama menyajikan laporan keuangan yang bertujuan untuk mengetahui kondisi keuangan pada suatu perusahaan.
Bentuk format laporan keuangan perusahaan konvensional :
1.      Neraca
      Aktiva diakui sebagai milik perusahaan.
2.      Laporan Laba Rugi
     Laporan laba rugi pada perusahaan konvensional biasanya menyajikan beban penjualan, beban            administrasi, beban dan kerugian lain, laba kotor, laba operasi dan laba bersih.
3.      Laporan Perubahan Modal
     Laporan perubahan modal pada perusahaan konvensional menyajikan modal awal, tambahan               investasi pemilik, perolehan laba atau rugi, pengambilan pribadi (prive) dan modal akhir
4.      Laporan Arus Kas
      Laporan arus kas menyajikan arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas                            operasional, dan arus kas dari aktivitas pendanaan

Kamis, 13 Oktober 2016

Ekonomi Koperasi (1) - KOPERASI

      A.     Definisi Koperasi
Secara bahasa koperasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Cooperation” yang artinya usaha bersama. Secara umum koperasi adalah kumpulan individu atau badan usaha yang menjalankan kegiatan usaha dengan asas kekeluargaan dan bertujuan untuk mensejahterakab anggotanya.
            Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak social, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hokum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan (Pasal 3 UU No.12 tahun 1967). Dalam pengertian yang lain, yakni dalam Pasal 1 UU No.25 tahun 1992 tentang perkoperasian menegaskan bahwa yang dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
            Pengertian koperasi menurut para ahli :
      1.      P.J.V Dooren
      Koperasi tidakhlah hanyalah kumpulan orang-orang, akan tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari badan-badan hukum
      2.      Prof. R.S. Soeriaatmadja
     Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nirlaba atau dasar biaya.
      3.      Moh. Hatta
    Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan member jasa kepada kawan berdasarkan prinsip seorang buat semua dan semua buat seorang.
      4.      Arifinal Chaniago
  Koperasi adalah suatu perkumpulan beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
      5.      Margaret Digby
      Koperasi adalah kerjasama dan siap untuk menolong.

      B.      Sejararah Koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di Indonesia pada awalnya dimulai pada abad ke-20. Pada umumnya sejarah koperasi dimulai dari hasil usaha kecil yang spontan dan dilakukan oleh rakyat kecil. Kemampuan ekonomi yang rendah mendorong para usaha kecil untuk terlepas dari penderitaan. Secara spontan mereka ingin merubah hidupnya.
Di Indonesia ide-ide perkoperasian dikenalkan oleh R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896 yang mendirikan sebuah Bank untuk para Pegawai Negeri. Karena semangat yang tinggu perkoperasian pun selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode.
Pada tahun 1908 Dr. Sutomo mendirikan Budi Utomo. Dr. Sutomo sangat memiliki peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki dan mensejahterakan kehidupan rakyat.
Pada tahun 1915 dibuat peraturan-peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereening dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhle Cooperatieve.
Pada tahun 1927 dibentuklah Serikat Dagang Islam, dengan tujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi para pengusaha-pengusaha pribumi. Pada tahun 1929 berdiri Partai Nasional Indonesia yang memberikan dan memperjuangkan semangat untuk penyebaran koperasi di Indonesia.
Pada tahun 1942 negara Jepang meduduki Indonesia. Lalu Jepang mendirikan koperasi yang diberi nama Koperasi Kumiyai.
Setelah bangsa Indonesia merdeka, tanggal 12 Juli 1947 gerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi pertama kalinya di Tasikmalaya. Hari itu kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Kongres Koperasi pertama menghasilkan beberapa keputusan :
1)      Mendirikan Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI)
2)      Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3)      Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari koperasi
Pada tanggal 12 Juli 1953 mengadakan kembali Kongres Koperasi yang ke dua di Bandung. Kongres Koperasi kedua mengambil keputusan :
1)      Membentuk Dewan koperasi Indonesia (DEKOPIN) sebagai pengganti SOKRI
2)      Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah
3)      Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru
Pelaksanaan program perkoperasian pemerintah mengadakan kebijakan :
1)      Meggiatkan pembangunan organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi
2)      Memperluas pendidikan dan penerangan koperasi
3)      Memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan industry maupun pertanian yang bermodal kecil

      C.      Prinsip Koperasi
Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi. Artinya prinsip-prinsip koperasi merupakan jati diri dan cirri khas dari koperasi, prinsip ini adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Menurut pasal 5 Undang-Undang No. 25 tahun 1992, prinsip koperasi adalah sebgai berikut:
      1.      Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
     Setiap anggota secara sukarela memberikan modalnya sendiri-sendiri untuk digabungkan sebagai usaha bersama berdasarkan atasa asas kekeluargaan dan keanggotaan bersifat terbuka
      2.      Pengelolaan bersifat demokratis
    Karena setiap keanggotan koperasi bebas berpendapat. Yang dimaksud bebas berpendapat harus memakai aturan yang jelas berdasarkan prinsip koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan demi mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan
      3.      Pembagian SHU secara adil, sebanding dengan besar jasa usaha setiap anggota
    Pemabagian SHU setiap anggota harus dibayar secara tunaikarena disini setiap anggota adalah investor atau jasa modal, selain investor anggota koperasiasalah pemilik jasa sebagai pemakai atau pelanggan. SHU merupakan hak dari seriap anggota koperasi
      4.      Pemberian balas jas yang terbatas terhadap modal
     Apabila modal sedikit pemberian balas jasanya juga sedikit dan begitu juga sebaliknya, jadi dilihat dari besar keilnya modal anggota itu sendiri
      5.      Kemandirian
     Setiap anggota mempunyai peran, tugas dan tanggung jawab masing-masing atas setiap usaha itu sendiri, selain itu anggota koperasi dituntut berperan aktif dalam upaya mempertinggi kualitas dan bias mengelola koperasi dan usaha itu sendiri
      6.      Pendidikan dan pelatihan koperasi
      Memberikan bekal kemampuan bekerja setelah mereka terjun dalam masyarakat, karena manusia disamping sebagai makhluk social juga sebagai makhluk individu, dan melalui usaha-usaha perkoperasian dan partisipasi anggota sangat dihargai dan dianjurkan dalam kehidupan koperasi, selain itu juga melalui pendidikan perkoperasian setiap anggota dapat memenuhi kebutuhannya masing-masing
      7.      Kerjasama antar koperasi
     Adanya hubungan kerjasama antar koperasi satu dengan koperasi lainnya untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama dan dengan adanya kerjasama antar koperasi dapat mewujudkan kesejahteraan koperasi tersebut

      D.     Jenis Koperasi
a.      Berdasasarkan jumlah dan lapangan usahanya
·         Koperasi yang hanya memiliki satu bidang usaha (single purpose). Sontohnya koperasi simpan pinjam yang hanya melayani terkait penyimpanan atau peminjaman uang
·         Kiperasi yang memiliki beberapa unit usaha (multi purpose). Contohnya koperasi unit desa dalam suatu desa yang menyediakan beberapa barang dan jasa
b.      Berdasarkan fungsinya
·         Koperasi konsumsi : koperasi yang didirikan dengan tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan hidup anggotanya
·         Koperasi jasa : koperasi yang memiliki fungsi untuk memberikan jasa atau pelayanan kepada para anggota khususnya dan msyarakat sekitar pada umumnya
·         Koperasi produksi : koperasi yang kegiatannya menjual barang hasil produksi dari anggotanya
c.       Berdasarkan tingkatan dan luas daerah dan kegiatannya
·         Koperasi primer : jenis koperasi yang berdiri sendiri dan anggotanya minimal 20 orang perseorangan
·         Koperasi sekunder : koperasi yang terbentuk dari gabungan badan-badan koperasi
·         Koperasi pusat : koperasi yang terdiri dari gabungan minimal 5 koperasi primer.
·         Koperasi gabungan : koperasi yang terdiri dari minimal 3 koperasi pusat. Artinya minimal terdiri dari 15 badan koperasi primer
·         Koperasi induk : koperasi yang terdiri dari minimal 3 koperasi gabungan. Artinya minimal 45 koperasi primer, atau minimal 9 koperasi pusat

      E.      Fungsi dan Tujuan Koperasi
Fungsi koperasi adalah sebagai berikut :
a)      Sebagai pusat penting perekonomian Indonesia
b)      Sebagai upaya mendemokrasikan social ekonomi Indonesia
c)      Meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat
d)      Ikut membangun tatanan perekonomian nasional untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur dengan berlandaskan dasar hukum negara
Koperasi diharapkan mampu mencapai tujuannya yaitu sebagai berikut (dalam pasal 4 UU No. 25 tahun 1992) :
· Membangun dan mengembangkan potensi atau kemampuan ekonomi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan dan sosialnya
·   Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
· Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya
·    Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Jumat, 17 Juni 2016

BALANCE OF PAYMENT, FOREIGN CAPITAL FLOWS AND FOREIGN DEBT

BALANCE OF PAYMENT, FOREIGN CAPITAL FLOWS AND FOREIGN DEBT


Disusun oleh :
Kelompok 8
Esti Wulandari              (22215282)
Lusiani Pratama Putri  (23215890)
Puput Putri Pratanti    (25215411)

UNIVERSITAS GUNADARMA
2016

BAB I
PEMBAHASAN
1.      Balance of Payment
Balance of payments a note (document) is arranged systematically on all economic transactions between residents (resident) of a country, with residents of other countries for a certain period (1 year). Definition of resident in an international balance of payments includes individuals, legal entities, and governments.
Develop balance of foreign payments or balance of payments internasioanal, can be classified into two debit and credit transactions. Debit transactions are transactions that give rise to an obligation for citizens of a country to make payments to residents of other countries, while credit transactions are transactions that give rise to a right for citizens of a country to accept payments from residents of other countries. Balance of payment has two sides, namely credit and debit:
·         Debit transactions, are transactions that result in increased liability for state residents who have the balance of payments on hold payments to residents of other countries. Example: Indonesia buy services from Malaysia, the transaction give rise to an obligation to hold payments to Malaysia, so that the service transactions are debit transactions are recorded in the balance of payments with a minus (-).
·         Credit transactions, are transactions that result in raised or increased rights for residents of countries with balance of payments to receive payments from other countries. Example: Indonesia sells services to Malaysia, the transaction give rise to a right to receive payments from Malaysia, the transaction is a credit transaction is recorded in the balance of payments with a positive sign (+)
Component Balance of Payments
Basically, the balance of payments has two components, namely the current account and capital flows:
      1. Current Account
The current account provides a description of the transaction value resulting from the trading of goods and services. Thus, the data shown represent the value of goods (such as rubber, oil, manufacturing products) and services (such as tourist resorts, profits from overseas investments and transportation costs) were traded. Thus the current account recorded the following transactions:

  • Export and import of goods.
  • Exports and imports of services (eg transactions in transportation activities, overseas travel activities, and income from capital investments).
The difference between the value of exports and the value of imports of goods called the trade balance. A country is said to have a balance of trade surplus if the value of exports exceeded the value of imports.
2. Capital Flows
The transaction illustrates the flow of capital out of capital between Indonesia and other countries. In capital flows, recorded two classes of transactions, namely:

  • Government capital flows. This flow can in loans and aid from foreign countries given to the government.
  • The flow of private capital. The flow of private capital, consisting of direct investment, portfolio investment, and amortization. Direct investment is investment to develop enterprises. Portfolio investment is an investment in the form of buying shares in other countries. Amortization is buying back shares or other property which in the past has been sold to residents of other countries.
Based on the balance of payments above, it is known that the balance sheet is divided into several economic transactions inernasional. In garais major international economic transactions (abroad) or post the basis of a country can be divided as follows:

  1. trade transactions (Trade accounts)
  2. Transaction revenues modes; (Income on investment)
  3. Transactions unilateral (unilateral transaction)
  4. Transactions direct investment (direct investment)
  5. Transaction debts long-term receivables (long loan item)
  6. Transaction short-term debts (short loan items)
  7. Transactions traffic monoter (accommodating monetary)
Outposts in debit and credit balance of payments
In international transactions there is a transaction that should be recorded on the debit side and recorded on the credit side. The posts are in debit in the balance of payments:
Debit transactions
Credit transactions
1.      Balance Sheet Items
-    Imports of goods to other countries
2.      Balance Services
-    Payment services to residents LN
-    Payment of the cost of tourism to LN
3.      Balance Invested Capital
-    Payment of interest and dividends
4.      Balance of Capital
-    Loans granted to the LN and repayment of debt
5.      Balance of Long-Term Debt
-    The purchase of the bonds of LN
1.      Balance Sheet Items
-    Exports of goods to other countries
2.      Balance Services
-    Acceptance of the services of resident LN
-    Acceptance of LN tourism
3.      Balance Invested Capital
-    Receipts from interest and dividends
4.      Balance of Capital
-    Credits earned from the LN and acceptance of debt repayments
5.      Balance of Long-Term Debt
-    Sales of bonds to LN
Surplus Deficit and Balance of Payments
In the balance of payments surplus is likely to occur and the possibility of a deficit, namely:
·         The deficit, if the amount of export is less than the import
·         Surplus, if the amount of exports is greater than imports
Deficits and surpluses that occur in a country that has a balance of payments due to:

  • National Stock, meaning if a decline in stock nationally significant deficit, and if there is an increase means the national stock surplus.
  • Accommodative Loans, Loans incoming means as it relates to the excess of imports means that are part and deficits. While the loans that go of his own accord (loan otonam) did not affect the deficit.
  • total deficit is the decline in the stock nasioanal ditamabah besaranya accommodating loan.total
  • surplus is the amount of the loan plus the increase in the stock nasioanal accommodating.
While the impact of the balance of payments of the economic activity of a country, among others:
        Amendments to the foreign exchange rate.
        Changes to the price.
        Changes in the level of income.
        Changes in the interest rate.
Function Balance of Payments
The balance of payments is very important and need to be made by a country. The function of international balance of payments are as follows:
  1. As a means of accounting for the government to take the right decisions, the amount of goods and services that should be in or out of the borders of a country and to obtain particulars of the budget means of its external payments.
  2. As a tool for measuring the economic conditions associated with international trade of a country. As a tool to see the picture of the effect of foreign transactions on national income of the country concerned.
  3. As a tool to obtain detailed information related to foreign trade.
  4. As a tool for comparing posts in the country's balance of payments with a particular country.
  5. As a tool of monetary policy to be conducted by a state.
2. Capital Inflow
Capital Inflow (net capital inflow) is the displacement of investment capital from abroad into the country. The amount of capital inflows to Indonesia, as a result of economic growth is maintained in recent years, should be used to fund long-term projects. Managing capital inflows (capital inflow) in the region is a difficult challenge faced by emerging market countries such as Indonesia because it can carry a variety of potential risks to financial stability.
As has been known, to maintain monetary stability due to capital inflow into Indonesia and the magnitude of current liquidity, the central bank implement some policies that appreciated the World Bank and IMF as an appropriate step.
The capital account that describes flow in and out of foreign exchange is not a payment for goods or services. Flows of foreign exchange are recorded in the capital account are foreign exchange in terms of capital inflows, whether in the form of investment funds or loans or foreign debt. Investments and loans from abroad are inflows. While our investments abroad and loans that we give to foreign parties recorded in outflows. Most of the foreign loans obtained by the government came from a consortium called the Consultative Group for Indonesia (CGI), which was previously named Inter Group on Indonesia (IGGI). Foreign capital flows can bring greater benefits than risks if managed correctly. It is estimated that by the end of this year, foreign capital flows into Indonesia reached around US $ 25 billion. These benefits include, reduction in interest costs the state budget, sources of private investment, financing of Foreign Direct Investment (FDI) and the depth of capital markets. While the risk is the reversal, the pressure and the rupiah strengthening economic bubble. The government needs to be more active to encourage private companies to go public through an initial public offering (IPO) or a rights issue. then, multiply the issuance of state bonds with various series and time period.
3. Foreign Debt
Foreign debt or foreign loans, is part of a country's total debt obtained from creditors outside the country. Recipients of foreign debt may include governments, companies, or individuals. Forms of debt can be money raised from private banks, other governments, or international financial institutions such as the IMF and the World Bank. In the short term, foreign debt greatly assist the Indonesian government in an effort to cover the deficit budget revenues and expenditures, as a result of routine expenditure financing and spending considerable development. There are several causes of increased debt Abroad Indonesia in general, namely:
·         Current Account Deficit (TB)
TB is the ratio between the amount of payments received from abroad and the number of payments to foreigners. In other words, shows the total foreign trade operations, trade balance, and balance between export and import, transfer payments.
·         Increased investment needs.
According Sunariyah (2003: 4): "Investment is the investment for one or more of assets owned and usually long-lasting in the hope of benefit in the days to come."
·         Increased inflation.
Inflation is a process of rising prices in general and persistent (continuous) with regard to market mechanisms that can be caused by various factors. The inflation rate affects the interest rates, because inflation expectations is a component of nominal interest rates.
BAB II
STUDI KASUS
Source Problems Swell Ratio of External Debt
Liputan6.com, Jakarta - When the position of External Debt (ED) registered decline of US $ 2.1 billion to US $ 302.4 billion in the third quarter of 2015, but the ratio of external debt or Debt Service Ratio (DSR) it has increased. Source of the problem is due to the weakening export performance. DSR end of the third quarter of 2015 reached 57.47 percent. This ratio jumped from the position as of the second quarter of 2015 amounted to 53.47 percent and 53.54 percent at the end of the third quarter of 2014.
Coordinating Minister for Economic Affairs, Nasution spoke with an increase in the DSR. According to him, the decline in export performance will be followed by the increase in the ratio of external debt despite additional debt transactions nil.
"If exports fell, DRS certainly rise, although not add to the debt, let alone add. So this is not the weakening of the rupiah but exports are down," said Nasution in his office, Jakarta, Friday (20/11/2015).
He explained that the most important thing right owed in the form of foreign exchange (forex) or in foreign banks, companies must be aware of the income generated in rupiah or United States dollars (US).
"If the export-oriented company, it does not really matter because there is a natural hedge or she is a sister company or its parent outside who could back up its in foreign currency," he explained.
Nasution gave the example, PT PLN (Persero) was observed in the form of foreign currency debt, but their income in rupiah, so that the current strengthening of the dollar occurs, then the value of the debt to swell. This is the importance of hedging (hedging).
"It is important also seen in maturing debt how many years. Judging the short term, with maturities of one year to the next," said Nasution
Analysis
In the above described news that the source of the problem of foreign debt ratio to swell due to weakening export performance. Therefore the government should do in order to boost exports Indonesia Indonesia's foreign debt is reduced. As in the case presented by Nasution, PLN mistakes in borrowing money in the form of borrowing should not in the form of foreign currency rupiah so that when the US dollar strengthening occurs state debt is not significantly increased.